tag:blogger.com,1999:blog-7881637089062721193.post3500211121665244046..comments2023-07-20T12:53:51.734+07:00Comments on DETIK WAINGAPU: MARAPU SEBAGAI AGAMA SUKU DI PULAU SUMBAAdminhttp://www.blogger.com/profile/09046629035527918420noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-7881637089062721193.post-61536287345151523542010-06-29T21:11:49.392+07:002010-06-29T21:11:49.392+07:00sepakat sekali dengan saudara yohans lande..
sekar...sepakat sekali dengan saudara yohans lande..<br />sekarang usudah saatnya kita membangkit lagi spirit marapu di bumi sumba..<br />*foti foxt*Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7881637089062721193.post-5435023797871509062009-08-14T03:24:51.280+07:002009-08-14T03:24:51.280+07:00LINDUNGI PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MARAPU
Marapu sela...LINDUNGI PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MARAPU<br />Marapu selain sebagai Agama Asli, juga merupakan kekayaan budaya Sumba. Kekayaan yang tinggi Nilai Kearifannya. Dalam Kehidupan sehari-hari Komunitas Marapu baik secara keyakinan dan dalam dinamika sosial budayanya ada dalam garis kearifan yang selaras dengan Alam. Alam adalah bagian utama dari kehidupan dan ini menjadi sebuah keyakinan sejati mereka. Mereka sangat paham baik secara konseptual maupun dalam praksis, bahwa alam di berikan oleh sang pencipta untuk dijaga, bukan untuk di hancurkan. Melihat kondisi Alam Sumba terakhir ini, sangat terdegradasi karena mengalami kehancuran. Sangat Sulit untuk dapat mempertanggungjawabkan lagi keberadaan dan kelangsungan Pulau Sumba ke depan kepada kehidupan Anak cucu kita. Oleh Karena sangat di butuhkan kebijaksanan dan kearifan dalam perencanaan dan implementasi pembangunan baik masa sekarang dan akan datang. Kalau saja, Marapu sejak dulu tidak mengalami ganggunan keseimbangan perjalanan perkembangan sistem dan nilai ataupun bisa dikatakan tidak mengalami penghancuran secara tersistem dan masif hingga sekarang, maka kondisi alam Sumba hingga kini mungkin tidak sehancur dan separah ini. Bagaimana dengan perkembangan Marapu sekarang ini? Kondisi perjalan marapu sejak dulu hingga sekarang banyak mengalami kemunduran. tidak ada kebijakan khusus sebagai penjaga keberadaan marapu. Sejauh ini keberadaan Marapu hanya di akui secara de Fakto, tetapi secara yuridis apa pengakuan kita? Padahal secara implisit, Marapu sebagai Agama asli dan sebagai suatu aliran atau kepercayaan adalah pengakuan kita, maka hal yang sama sudah ada juga di akui di dalam konstitusi kita. Tetapi terusan untuk diratifikasi ke dalam Perda sebagai upaya menghargai dan menjaga kekayaan sistem Nilai masyarakat Sumba inilah yang belum ada secara eksplisit. Ketidak pedulian dan tidak ada pengakuan sebagaimana mestinya misalnya dalam bentuk penghargaan keberadaa baik secara sistem nilai maupun sebagai sebuah sistem sosial masyarakat, malahan datang dari Masyarakat Sumba Umumnya. Termasuk juga secara khusus dari dalam diri orang Sumba sendiri. Kita Orang-orang Sumba lebih banyak terjebak dengan Konsep kebenaran terhadap Agama Pendatang yang kita anuti sekarang, tetapi dalam praktek keyakinan kita sangat minus nilai pelaksanaan. Pengakuan kepada Marapu cuma pengakuan seolah-olah. Kehancuran marapu sudah dimulai sejak masa Penjajahan yang juga membawa misi penyebaran agama baru dari Timur Tengah dan Eropa. Awal masuk dan penyebaran Agama pendatang di barengi dengan pengrusakan terhadap sistem nilai dan praktek Marapu. Hal ini bila di lihat dari Aspek penciptaan ilahi, maka apa yang pernah terjadi dan dilakukan kepada kehidupan marapu adalah sebagai sebuah dosa akibat kesalahan pemahaman dan kekerdilan ortodoksial kita. Kita harus minta maaf kepada marapu, bukan hanya lewat kata, tetapi semestinya juga lewat suatu kebijakan khusus bagi keberadaan Marapu.<br />"Yohans Landi"Anonymousnoreply@blogger.com