Pleno PPK Kota Molor

Written By Admin on Rabu, April 15, 2009 | Rabu, April 15, 2009

WAINGAPU - Hasil pemilu legislatif di TPS Desa Lukukamaru Kecamatan Kota terpaksa dipending oleh PPK dalam pleno yang digelar, Selasa (14/4) kemarin karena terdapat selisih antara jumlah suara sesuai DPT dengan jumlah suara sah dan tidak sah.

Selisih suara di TPS tersebut berdampak pada molornya pleno PPK Kota. Pleno yang dihelat mulai pukul 09.30 Wita baru berakhir pukul 18.13 Wita. Mayoritas caleg yang gagal meraih suara dalam pemilu legislatif, 9 April lalu meminta PPK melakukan penghitungan ulang secara manual jumlah suara di TPS Lukukamaru.

"Kami curiga ada permainan dalam perhitungan suara di TPS Lukukamaru. Jadi mami minta harus pemilu ulang di dapil I ini," kata Ricky Prihatin Coreh, caleg yang juga sekretaris DPC PAN Sumba Timur.

Hal senada disampaikan Agus Lutang, caleg PDP yang juga gagal meraih suara DPRD. Menurut Agus, disebabkan adanya kelebihan suara tersebut, maka pleno PPK Kota terhadap hasil suara di TPS lainnya di Kecamatan Kota tidak perlu diteruskan. "Jadi langkah terbaik menurut saya harus dilakukan pemilu ulang,"tuntutnya.

Namun keinginan Ricky Coreh dan Agus Lutang itu dipatahkan Camat Kota, Frangki Ranggambani. Menurut Frangki, adanya kelebihan suara di TPS Lukukamaru bisa disebabkan oleh human eror. Namun kasus tersebut jelas Frangki tidak akan menghambat pleno PPK Kota pada hasil suara di TPS lainnya dari seluruh desa/kelurahan di wilayah tersebut.

"Adanya kelebihan suara di TPS Lukukamaru akan kita teruskan ke KPU untuk dicari solusinya. Apakah akan dilakukan pemilu ulang di TPS tersebut itu urusan KPU tapi yang pasti kasus tersebut tidak bisa menghambat pleno rekapitulasi PPK Kota terhadap suara hasil pemilu legislatif di TPS lainnya. Jadi kita tidak akan merekap suara di TPS Lukukamaru dalam pleno hari ini tapi dipending dulu," tegasnya.

Disaksikan Timex, ketua PPK Kota, Barnabas Umbu Riada dibantu anggotanya dan sejumlah saksi dari parpol melakukan perhitungan ulang secara manual suara di TPS Lukukamaru. Untuk DPRD NTT, terjadi selisih 13 suara. Di TPS tersebut, terdapat 260 suara sah dan tidak sah dari 366 jumlah wajib pilih sesuai DPT.

Namun dalam perhitungan ulang manual, jumlah suara sah di TPS tersebut sebanyak 173 suara. Sebaliknya, juga terjadi kekurangan suara caleg Partai Golkar, Hendrik Rawambaku yang meraih 26 suara, namun dalam rekapan KPPS berjumlah 23 suara sehingga terjadi kekurangan sebanyak tiga suara.

Caleg PDIP, Habel Huber Pekaata meraih suara terbanyak dari caleg lainnya yang diusung partai berlambang banteng gemuk bermulut putih itu. Habel meraih 13 suara, Anton Landi empat suara, Rambu S Samapaty satu suara dan Darius Hawu Djoh satu suara. Selisih jumlah suara juga terjadi pada jumlah caleg DPR-RI di Desa Lukukamaru sebanyak 10 suara.

Sedangkan untuk caleg DPRD kabupaten sebanyak tujuh suara. Di TPS ini, PPI meraih 87 suara, Partai Golkar 51 suara, Demokrat 48 suara, PDK 25 suara, PKB 21 suara, PIB 9 suara, Gerindra 7 suara, Hanura 4 suara, PPD 3 suara dan PDIP 1 suara.

Total jumlah suara di TPS tersebut untuk DPRD harusnya 260, namun dalam rekapan KPPS sebanyak 267 suara. Untuk suara calon anggota DPD juga terjadi kelebihan 1 suara.
Sementara itu, penelusuran Timor Express, dari hasil penghitungan ditingkat PPS untuk dapil 1 (Kecamatan Kota dan Kecamatan Kambera), hanya 7 parpol yang berhasil merebut suara terbanyak dan mendudukkan wakilnya di DPRD Sumba Timur masing-masing, Partai Golkar (2 kursi) dengan jumlah suara sebanyak 6.442, PDK 1 kursi (2.762 suara), Demokrat 1 kursi (2.580 suara), PPI 1 kursi (2.472 suara), PDIP 1 kursi (2.328 suara), PIB 1 kursi (2.424 suara) dan Partai Gerindra 1 kursi (2.296 suara).

Di Partai Golkar, Palulu Pabundu Ndima dan Ali Oemar Fadaq merupakan caleg yang meraih suara terbanyak. Dari PDK, Amos Kulandima. Suara Amos bahkan melebihi suara yang diraih ketua DPC PDK Sumba Timur, Lukas Mbadi Kaborang sehingga dipastikan Amos Kulandima yang meraih kursi DPRD.

Begitupun di Partai Demokrat, Erick Pandarangga juga meraih suara terbanyak disusul Umbu Ngunju Awang Tara Tau dari PPI, Stevenus Galla dari PDIP, Dominggus Kahewamarak dari PIB dan Muhamad Zein Mbunga dari Partai Gerindra. Timex

0 komentar:

Posting Komentar