Viktor Laiskodat Temui Kader Golkar di Sumba Timur

Written By Admin on Minggu, April 05, 2009 | Minggu, April 05, 2009

WAINGAPU - Setelah semalam di kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat dan kabupaten Sumba Tengah, Caleg DPR-RI, Petrus Christian Mbuik dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Golkar NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Sabtu (4/4) kemarin, berkunjung ke Sumba Timur.

Sedikitnya, 6000 kader dan simpatisan Golkar menyambut Mbuik dan Laiskodat di patung kuda km 9 ketika akan memasuki Waingapu ibukota kabupaten Sumba Timur. Sebelumnya, Viktor dan Chris yang dimediasi Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora, sempat diundang ratusan warga di kecamatan Lewa.

Disaksikan Timex, dengan menumpang mobil jeep terbuka jenis CJ 7, Chris diarak massa dari patung kuda hingga memasuki lokasi parkiran restaurant Parmata tempat digelarnya pertemuan tersebut. Ketika didaulat menyampaikan arahannya menjelang pemilu legisltif 9 April nanti, Viktor menegaskan, meski sudah pensiun dari keanggotaan DPR-RI, ia tetap akan berkarya memajukan NTT khususnya sebagai pengusaha. "Di bulan Oktober nanti saya akan berhenti dari anggota DPR-RI. Tapi itu bukan berarti saya berhenti berkarya untuk daerah kelahiran saya NTT. Saya tetap akan berkarya sebagai pengusaha. Saya ke NTT dan Sumba Timur hari ini juga dalam rangka pamitan dengan konstituen yang sudah mempercayakan saya untuk duduk di DPR-RI," ujarnya.

Ia menghimbau warga Sumba Timur tidak keliru menentukan pilihan politiknya di pemilu legislatif 9 April dengan memilih caleg yang memiliki kompetensi yang jelas. Khusus caleg DPR-RI paparnya, harus memenuhi tiga unsur utama yakni, kapabilitas yang cukup, nurani yang baik dan nyali yang kuat.

"Kalau anggota DPR-RI tersebut pintar tapi tanpa nurani yang baik dan nyali kuat itu juga percuma. Nanti ketika duduk di lembaga legislatif dia seperti domba yang mudah digiring pada hal-hal negatif yang berimbas pada tercoreng nama daerah juga citra partai. Kalau kambing masih mending ketika ditarik lehernya masih sempat menahan. Tapi kalau domba, langsung ikut saja meskipun dibawa ke bibir jurang," tandasnya.

Viktor mengungkapkan, menjadi wakil rakyat itu bukan perkara gampang karena memikul berbagai aspirasi rakyat yang diwakilinya. Di lembaga DPR-RI khususnya demikian komisaris Bank Artha Graha, ini, membutuhkan legislator yang rajin bicara sehingga bisa memicu adanya posisi tawar dengan pengambil kebijakan.

"Rajin bicara yang saya maskud bukan untuk kepentingan dirinya pribadi tapi untuk kepentingan rakyat secara umum. Sebab itu, kita membutuhkan legislator yang memiliki nurani yang baik. Tadi ketika melihat besarnya antusias warga saya merasa yakin bahwa Golkar di Sumba Timur masih tetap eksis," ujarnya seraya menambahkan, Golkar kuat karena dibentuk bukan secara perorangan tapi oleh tiga lembaga, birokrasi, ABRI dan politik.

Dalam sejarah, awalnya dikenal dengan Sekretaris Bersama (Sekber) Golkar. Ketika menjawab pertanyaan warga di kecamatan Lewa seputar persoalan pertanian diwilayah tersebut antara lain, ketidakmampuan mereka membeli bibit, Viktor menawarkan pengembangan padi jenis Hybrida di wilayah tersebut yang bisa menghasilkan 12 ton/ha.

"Saya siap menanggung bibit awal sebanyak satu ton padi jenis Hybrida untuk warga di kecamatan Lewa ini. Satu ton bibit padi Hybrida itu seharga Rp 60-an juta biarlah saya yang menanggungnya untuk dikembangkan disini. Kita bisa jadikan wilayah ini sebagai pilot projek bagi pengembangan padi tersebut. Dari sisi pemasaran juga tidak akan bermasalah karena langsung dibeli oleh koperasi yang juga akan kita bentuk disini. Tapi ini butuh kesepakatan antara masyarakat, pemerintah dan pengusaha," ulangnya.

Pengembangan padi Hybrida dan pembentukan koperasi papar Viktor juga bermaksud
menghilangkan praktek ijon yang selama ini merugikan petani. Hal senada disampaikan Petrus Christian Mbuik. Bila terpilih sebagai anggota DPR-RI ia berjanji akan memanfaatkan kapasitasnya tersebut demi kemajuan warga di NTT termasuk Sumba Timur.

Sementara menurut Gidion Mbilijora, pihaknya sejak empat tahun lalu mengalokasikan APBD bagi sektor pendidikan di atas 20 persen. Di tahun anggaran 2010, Pemkab Sumba Timur kembali akan menaikkan porsi APBD bagi sektor pendidikan sebesar 30 persen.

Pun untuk sektor pertanian sambung mantan Wabup Sumba Timur, ini, juga mengalami kenaikan sebesar 15 persen dari APBD yang ada. "Untuk sektor pendidikan APBD yang kita alokasikan justeru melebihi porsi APBN untuk sektor tersebut dan demi meneruskan catur program generasi kedua saya akan maju sebagai calon Bupati Sumba Timur di Pilkada 2010. Tapi ini juga tergantung dukungan dari warga Sumba Timur," tukasnya. Timex

1 komentar:

fransisca mengatakan...

lem kenal nie admin

Posting Komentar