CIPTAKAN 100 METER TENUN IKAT

Written By Admin on Jumat, November 26, 2010 | Jumat, November 26, 2010

WAINGAPU - Setelah memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) melalui penciptaan tenun ikat sepanjang 50 meter (hinggi) dan sarung (lau) sepanjang 25 meter tahun 2007 lalu, pengrajin Sumba Timur kembali ingin memecahkan rekor dunia.

Kali ini, mereka ingin menciptakan tenun ikat Sumba Timur sepanjang 100 meter. Terkait dengan itu, wakil ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumba Timur, Elly Kurniaty Kitu, Rabu (24/11) kemarin mengunjungi pengrajin tersebut di Desa Kaliudah Kecamatan Pahunga Lodu.

“Ini dalam rangka melihat secara langsung persiapan pengrajin tenun ikat di Desa Kaliudah Kecamatan Pahunga Lodu yang ingin menciptakan tenun ikat sepanjang 100 meter. Hari ini (kemarin, red) adalah awal pengrajin disana melakukan pekerjaannya menenun kain dengan motif Sumba Timur sepanjang 100 meter,” kata Elly Kurniaty kepada Timor Express sesaat sebelum bertolak ke Desa Kaliudah.

Disaksikan Timor Express, di Desa Kaliudah selain memantau langsung pengerjaan awal (pamening) tenun ikat Sumba Timur sepanjang 100 meter, Elly Kurniaty Kitu juga memberikan arahan kepada para pengrajin. “Sebagai warga Sumba Timur kita patut berbangga melalui inovasi pengrajin asal Desa Kaliudah Kecamatan Pahunga Lodu yang ingin menciptakan tenun ikat sepanjang 100 meter. Ini sebuah maha karya yang patut dibanggakan oleh seluruh warga Sumba Timur,” tandasnya.

Untuk itu demikian wakil ketua TP PKK yang juga istri Wakil Bupati Sumba Timur, Matius Kitu itu, perlu adanya motivasi dari seluruh elemen masyarakat yang ada di Sumba Timur. “Dari Dekranasda dan TP PKK Sumba Timur sangat mendukung apa yang sudah dilakukan oleh para pengrajin di Desa Kaliudah Kecamatan Pahunga Lodu ini.

Kami atas nama Dekranasda dan TP PKK Sumba Timur juga menyampaikan terima kasih yang dalam atas upaya yang sudah dilakukan oleh para pengrajin dalam rangka mempromosikan Sumba Timur ke dunia luar melalui penciptaan tenun ikat sepanjang 100 meter,” tandasnya.

Salmon Ke Huru, tokoh masyarakat Kecamatan Pahunga Lodu mengungkapkan, ide awal menciptakan tenun ikat sepanjang 100 meter adalah ketika pelantikan Umbu Yiwa Hinggirandja sebagai Kades Kaliudah, 26 Februari 2008 lalu dan baru bisa direalisasikan di tahun ini.

Salmon memprediksi, pembuatan tenun ikat sepanjang 100 meter itu akan menghabiskan 100 lebih bantal benang. “Dalam pembuatan tenun ikat sepanjang 100 meter ini kita melibatkan 60 pengrajin yang berasal dari desa tersebut. Dari alokasi dana desa (ADD) papar Salmon, dialokasikan dana sebesar Rp 2 juta.

“Kita prediksikan untuk pembuatan tenun ikat ini menghabiskan dana sebesar Rp 60 juta yang bersumber dari ADD Kaliudah dan APBD Sumba Timur. Kita menargetkan tenun ikat sepanjang 100 meter ini dapat masuk dalam rekor dunia. Pengerjaannya akan selesai pada bulan Juni atau Juli tahun 2011 nanti,” harapnya.

Sementara itu, Kasubdin Perlindungan Konsumen Dinas Perindag Sumba Timur, David Lomi menjelaskan, untuk program tersebut pihaknya mengalokasi dana sebesar Rp 100 juta lebih. “Tapi saya tidak tahu pasti berapa angkanya. Sekitar Rp 100 juta lebih dana yang dialokasikan untuk pembuatan tenun ikat sepanjang 100 meter itu,” terangnya.

Terpisah, ketua Dekranasda Sumba Timur, Rambu Kahi Yani Mbilijora mengatakan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan pada pengrajin Desa Kaliudah sebanyak 40 bantal benang. Selain itu tambah ketua TP PKK Sumba Timur itu, pihaknya juga menyalurkan bantuan gedek bambu secara langsung kepada para pengrajin.

[Sumber : Timor Express]

0 komentar:

Posting Komentar